Rabu, 04 Januari 2012

LANDASAN PENDIDIKAN

HAKIKAT PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN

1.  Pengertian Pendidikan


paedagogie          :  pendidikan
pedagog                :  pendidik (ahli didik)


pedagogie             :  aktivitas yang dilakukan manusia dewasa secara
sadar dan terencana yang bertujuan menuntun pertumbuhan dan perkembangan anak baik secara jasmani maupun rohani sehingga menjadi manusia yang mandiri secara fisik dan mental
Pendidikan           :    berbagai usaha yang dilakukan oleh seseorang
(pendidik) terhadap seseorang (peserta didik) agar tercapai perkembangan maksimal yang positif dengan cara mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.
2.  Pengertian Ilmu Pendidikan
paedagogik          :  ilmu pendidikan,dalam Bahasa Yunani Paedagogos


paedagos              :  anak
agoge                    :  membimbing



Ilmu                        : bagian dari pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah. Ciri-ciri ilmu adalah objeknya empiris artinya nyata, dapat dibuktikan kebenarannya melalui metode ilmiah.
Pendidikan           : suatu proses sebuah bimbingan yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik yang memperhatikan unsur-unsur :
  1. pendidik dan peserta didik 
  2. tempat dan waktu 
  3. tujuan dan hasil yang akan dicapai 
  4. berlangsung dalam waktu yang cukup lama, namun disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan lingkungannya 
  5. metode pendidikan sesuai dengan tingkatan peserta didik


3.  Pandangan Para Tokoh Terhadap Pendidikan
a.  Menurut Ki Hajar Dewantara
Pendidikan : proses menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
b.  Menurut UU Nomor 20 tahun 2003
Pendidikan : usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

4.  Aliran – Aliran Fisiologis
a.  Aliran realisme : menekankan pada pengakuan adanya kenyataan hakiki yang objektif itu ada secara praeksistensi yakni mendahului dan lebih utama dari keberadaan manusia berdasar kesadarannya.
b.  Aliran idealisme : menegaskan hakikat kenyataan adalah ide sebagai gagasan kejiwaan. Apa yang dianggap kebenaran realistis hanyalah bayangan atau refleksi dari ide sebagai kebenaran bersifat spiritual dan mental.
c.  Aliran pragmatisme : merupakan aliran filsafat yang mengemukakan bahwa segala sesuatu harus dinilai dari segi nilai kegunaan praktis atau ukuran kebenaran didasarkan pada kemanfaatan, eksperimental dan metode pengajar yang penting adalah pemencahan masalah sehingga melahirkan gerakan pendidikan progresiv yang menentang pendidikian tradisional.
d.  Aliran esensialisme : masa filsafat pendidikan yang menerapkan prinsip idealism dan reaslisme secara elektrik artinya tidak meleburkan prinsip-prinsipnya.
e.  Aliran parenialisme:masa ini menekankan keabadian teori kehikmatan yaitu :
Pengetahuan yang benar atau truth. 
Keindahan atau beauty.Kecintaan pada kebaikan/goodness.
f.    Aliran progresivisme : menekankan gerakan pendidikan progresiv mengembangkan teori pendidikan yang mendasarkan diri pada beberapa prinsip.
g.  Aliran rekontruksionisme : suatu kelanjutan yang logis dari cara berpikir progresiv dalam pendidikan.

5.  Landasan Religi, Keilmuan Dan Yuridis Dalam Pendidikan
1)  Landasan Religi
Seperangkat asumsi yang bersumber dari kaidah-kaidah agama/ religi yang dijadikan landasan teori maupun praktek pendidikan berdasarkan kitab suci.
2)  Landasan Keilmuan
Asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan perundangan yang berlaku, yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan.
3)  Landasan Yuridis
Asumsi-asumsi tentang kehidupan manusia sebagai sasaran pendidikan apa adanya (Dasein) yang dijadikan titik tolak dalam rangka pendidikan dan umumnya bersumber dari hasil riset ilmiah dalam berbagai disiplin ilmu.

PENIDIKAN KEWARGA NEGARAAN


PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
DAN IDEOLOGI NASIONAL

1.  Pancasila dalam Pendekatan Filsafat
Pancasila dalam pendekatan filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mendalam mengenai pancasila.
Menurut Syarbani, 2003 à Filsafat pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang pancasila dalam bangunan bangsa dan negara Indonesia.
1)  Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
a.  Nilai Ketuhanan
b.  Nilai Kemanusiaan
     c.   Nilai Persatuan 
     d.  Nilai Kerakyatan
     e.  Nilai Keadilan

2)  Macam-macam nilai
a.  Nilai material
b.  Nilai vital
c.   Nilai kerohanian
1)  Nilai kebenaran
2)  Nilai estetika/ keindahan
3)  Nilai kebaikan/ moral
4)  Nilai religius/ ketuhanan

3)  Norma dalam kehidupan sehari-hari
a.  Norma agama
b.  Norma moral
     c.   Norma kesopanan
     d.  Norma hukum


2.  Makna Pancasila sebagai Dasar Negara
Landasan yuridis dan historis pancasila sebagai dasar Negara
a.  Landasan yuridis
1)  UUD 1945 bagian pembukaan alinea ke-4
2)  Ketetapan MPR No. XVIII / MPR / 1998
b.  Landasan historis
1)  Sidang I BPUPKI (29 Mei 1945)
2)  Pidato Moh. Yamin (29 Mei 1945)
3)  Pidato R.P. Suroso (29 Mei 1945)
4)  Pidato Mr. Supomo (31 Mei 1945)
5)  Pidato Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Kelima risalah siding BPUPKI, didokumentasikan pada tahun 1998 dan di tempatkan di Sekretariat Negara.

3.  Makna Pancasila sebagai Dasar Ideologi
4)  Pengertian ideologi
Ideologi berasal dari kata idea (gagasan, konsep, dasar) sedangkan logos (ilmu), jadi ideology adalah ilmu tentang pengertian dasar.
a)  Ideologi adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cita-cita itu sendiri merupakan dasar, pandangan, paham untuk menjadi pegangan hidup.

5)  Pengertian ideologi menurut para ahli
Menurut Patrick Carbett
Ideologi : Setiap struktur kejiwaan yang tersusun oleh seperangkat keyakinan mengenai penyelenggaraan hidup di masyarakat.

Menurut Soejono Setiardja
Ideologi : kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut bidang politik, sosial, budaya dan agama.

PENDIDIKAN AGAMA


JAWABAN AGAMA ISLAM ATAS PERSOALAN MANUSIA MODERN
A.     Pengertian Agama
Ada tiga istilah yang dikenal berkenaan dengan agama, yaitu : agama, religi, din.
1)  Secara Etimologi
a)  Secara etimologi kata agama berasal dari kata sangsekerta yaitu gam = pergi.
Kemudian mendapat awalan a dan akhiran a, maka terbentuklah agama = jalan. Maksudnya jalan untuk mencapai kebahagiaan.
b)  Secara etimologi kata religi menirut Winkler Prins berasal dari bahasa Latin, yaitu lawan kata religere = terikat. Maksudnya, bahwa setiap orang yang ber-religi adalah orang yang senantiasa merasa terikat dengan sesuatu yang dianggap suci.
c)  Secara etimologi kata din berasal dari bahasa Arab yang artinya : patuh dan taat, undang-undang,peraturan dan hari kemudian. Maksudnya, orang yang ber-din ialah orang yang patuh dan taat terhadap peraturan dan undang-undang Allah untuk mendapatkan kebahagiaan dikemudian hari.
2)  Secara Terminologi
a)    Secara terminologi agama, religi dan din à suatu tata kepercayaan atas adanya yang Agung di luar manusia, dan suatu tata penyembahan kepada yang Agung tersebut, serta suatu tata kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan yang agung, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam yang lain, sesuai dengan tata kepercayaan dan tata penyembahan tersebut.
Unsur-unsur penting dalam agama
1)  Tata pengakuan atau kepercayaan terhadap adanya sesuatu yang Agung
2)  Tata hubungan atau penyembahan terhadap sesuatu yang Agung itu dalam bentuk ritus
3)  Tata kaidah/ doktrin
4)  Tata sikap terhadap kehidupan dunia

B.    Sejarah Munculnya Agama
Sejarah munculnya agama sama tuanya dengan sejarah manusia. Adam yang oleh umat islam diyakini sebagai manusia pertama adalah Nabi Allah, pembawa agama pertama di muka bumi. Bentuk Agama yang paling banyak dikenal di Indonesia ada 5 yaitu : Islam, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu. Selain itu, walaupun tidak sebanyak pengikutnya dibandingkan kelima agama yang telah disebutkan, ada juga agma Yahudi yang dianggap cukup berpengaruh di kancah internasional.

C.    Konsep Agama Tentang Manusia
a.      Konsep Manusia dalam Agama Yahudi
Menurut agama Yahudi, manusia adalah :
1)  Mahluk yang mempunyai dua sisi (kelemahan dan keistimewaan).
2)  Kehidupan manusia di dunia sangatlah hina jiwa dibandingkan kehidupan surgawi.
3)  Manusia hidup di dunia sangatlah singkat.
4)  Asal-usul manusia sebenarnya sangat mulia, namun manusia sering kali terperosok ke dalam kehinaan.
5)  Manusia adalah mahluk yang mempunyai kehendak bebas sehingga ia dapat menentukan apa yang ia inginkan melalui usahanya.
b.     Konsep Manusia dalam Agama Kristen
Menurut agama Katolik, manusia adalah :
1)  Mahluk Tuhan yang  pada mulanya diciptakan sesuai dengan gambar Allah.
2)  Tubuh dan jiwa manusia diciptakan oleh Tuhan.
3)  Jiwa manusia itu berakal, dapat mengetahui, berkehendak dan dapat memilih dengan bebas.
4)  Jiwa itu berwujud ruh dan tak akan mati.
5)  Ruh manusia sebagai ciptaan Tuhan lebih kedudukannya daripada ciptaan-ciptaan lainnya.
6)  Beban hidup di dunia merupakan karunia, ujian sekaligus hukuman bagi manusia.
c.      Konsep Manusia dalam Agama Islam
Menurut agama Islam, manusia adalah :
1)  Mahluk yang terdiri dari jiwa/ ruh dan raga.
2)  Raga bersifat fana/ rusak, sedangkan ruh senantiasa abadi.
3)  Manusia diciptakan Allah dari tanah selanjutnya dari air mani.
4)  Manusia adalah mahluk yang paling mulia jika dibandingkan mahluk lainnya, namun terkadang ia terperosok ke dalam kehinaan.
5)  Kehidupan manusia di dunia hanyalah ujian untuk menggapai kehidupan kekal di akhirat.
6)  Manusia pada hakikatnya selalu condong pada kebaikan.
D.    Fungsi Manusia Menurut Al-Qur’an
1.      Fungsi manusia terhadap diri pribadi : mengembangkan dan memenuhi kebutuhan jasmani dan ruhani secara seimbang.
2.      Fungsi manusia sebagai mahluk social : untuk menjalin persaudaraan dan bekerjasama dengan sesama.
3.      Fungsi manusia terhadap alam : bagaimana manusia menjaga dan memanfaatkan potensi alam untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
4.      Fungsi manusia terhadap Allah : untuk menyembah-Nya, mamatuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya.

E.     Agama merupakan kebutuhan dasar/ fitrah manusia dikarenakan :
1.      Ada beberapa hal yang tidak terjangkau oleh akal manusia.
2.      Manusia membutuhkan pedoman hidup yang sesuai dengan fitrahnya.
3.      Manusia adalah mahluk yang selalu membutuhkan pihak lain sebagai tempat bersandar sehingga menemukan kedamaian hidup.
4.      Kehidupan sosial manusia  membutuhkan solidaritas, tatanan dan kesadaran moral sejatin yamh hanya diberikan oleh agama.